Saat ingin menurunkan berat badan, bersepeda dan berlari (joging)
merupakan aktivitas fisik kardiovaskular yaang bisa menjadi pilihan.
Kedua latihan ini sama-sama melibatkan otot-otot besar, memperkuat kaki dan meningkatkan metabolisme.
Namun,
tetap penting mempertimbangkan keadaan fisik Anda seperti cedera yang
pernah dialami ketika memilih latihan penurun berat badan.
Efektivitas pembakaran kalori bersepeda atau berlari sangat tergantung pada panjang dan intensitas latihan.
Berlari vs. Bersepeda
Berlari
atau joging melibatkan gerakan memompa lengan dan mengayunkan kaki
sehingga memicu pembakaran kalori lebih banyak dari bersepeda.
Menurut
Hirofumi Tanaka, direktur Cardiovascular Aging Research Laboratory di
University of Texas, Austin, berlari membakar sedikit lebih banyak
kalori dari bersepeda.
Perhitungan yang dilakukan oleh American
College of Sports Medicine menemukan bahwa orang dengan bobot 75 kg yang
berlari 4 menit per km mampu membakar sekitar 1.000 kalori. Sedangkan orang yang sama dan bersepeda dengan kecepatan 35 sampai 40 km/jam akan kehilangan sekitar 850 kalori.
Mengurangi Lemak Tubuh
Asam lemak digunakan sebagai sumber energi selama aktivitas kardiovaskular sehingga turut mengurangi persentase lemak tubuh.
Sebuah
studi yang diterbitkan di “International Journal of Sport Nutrition and
Exercise Metabolism” meneliti 10 atlet laki-laki yang bersepeda dan
berlari untuk menentukan mana yang memiliki metabolisme lemak lebih
tinggi.
Para peneliti menemukan bahwa berlari lebih signifikan dalam membakar lemak dibandingkan bersepeda dengan intensitas yang sama.
Mencegah Cedera
Meskipun
penelitian menunjukkan berlari lebih efektif dalam membakar kalori,
berlari adalah latihan dengan resiko cedera lebih tinggi dibandingkan
bersepeda. Ini berarti bahwa seseorang lebih mungkin mengalami cedera saat berlari dibandingkan bersepeda.
Bersepeda tidak mengakibatkan tekanan terlalu besar pada sendi dan membuatnya lebih mudah dilakukan untuk jangka waktu lama. Oleh
karena itu, mereka yang rentan cedera, seperti orang lanjut usia atau
orang dengan masalah lutut dianjurkan untuk memilih latihan bersepeda,
alih-alih melakukan joging.
Pertimbangan Pribadi
Kondisi Anda harus menjadi faktor penentu dalam memilih metode latihan terbaik. Misalnya, seseorang dengan masalah sendi lutut dapat memilih bersepeda agar lutut tidak mengalami tekanan berlebih.
Anda
juga harus menikmati aktivitas kebugaran yang Anda lakukan. Itu sebab,
untuk menghindari kebosanan, kombinasikan antara dua jenis latihan ini,
yaitu berlari yang mungkin diselingi dengan bersepeda.