About

Seo Services
Membahas Rukun Islam Yang Kedua



Rukun Islam yang Kedua: Mendirikan Shalat

Pengertian Shalat, secara bahasa:  الدعاء (doa)

Dan secara syar’i:
عبادة ذات أقوال وأفعال مخصوصة, مفتتحة بالتكبير ومختتمة بالتسليم مع النية

“Ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dibuka dengan takbir dan ditutup dengan salam disertai niat.”  (Al-Fiqh al-Muyasar, hlm 59).

Dalil di wajibkannya shalat

Allah subhaanahu wata’aala berfirman :
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.“ (Al-Bayyinah : 5)



Dalam  sebuah hadits :
أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَائِرَ الرَّأْسِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي مَاذَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فَقَالَ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا

Bahwasannya seorang arab badui datang kepada Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wasallam yang telah beruban rambutnya seraya berkata:  “Ya Rasulullah beritahukan kepadaku shalat yang Allah fardhukan (wajibkan -ed) kepadaku.” Beliau shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Shalat yang lima (waktu) kecuali kalau engkau mau yang tathawwu’ (shalat Sunnah).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Barangsiapa yang mengingkari kewajiban shalat maka sungguh dia telah kafir menurut kesepakatan para ulama dan barangsiapa meninggalkan shalat dengan sengaja sungguh dia telah melakukan perbuatan dosa besar bahkan sebagian ulama mengatakan dia telah melakukan perbuatan kekafiran walaupun dia menyakini kewajibannya dan ini pendapat yang benar, berdasarkan dalil-dalil yang ada, dan diantaranya. Allah Subhaanahu wata’aala berfirman :

وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَلا تَكُونُوا مِنَ المُشْرِكِينَ

“Serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.”   (ar-Ruum : 31)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلاَةِ

“Sesungguhnya pembatas antara seseorang dan kesyirikkan dan kekufuran adalah meninngalkan shalat.” (HR. Muslim)

 Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

“Perjajian antara kami dengan mereka adalah shalat, barangsiapa yang meninggalkan shalat sungguh dia telah kafir.” (HR. An-Nasai, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Berkata asy-Syaikh Al ‘Allamah Muhammad Bin Shalih Al Utsaimin Rahimahullah: ”Kami mendapati didalam Al-kitab (Al-Qur’an) dan as-Sunnah dalil keduanya menunjukkan atas kafirnya orang yang meninggalkan shalat, dengan kekufuran yang besar yang mengeluarkan pelakunya dari agama islam.” (Hukmu Taarikis Shalah, Syaikh Muhammad Bin Shaleh Al Utsaimin: 6)

Syarat-syarat Shalat
  • Islam 
  • Berakal
  • Tamyiz (dapat membedakan yang baik dan yang buruk)
  • Menghilangkan hadats
  • Menghilangkan najis
  • Menutup aurat
  • Masuknya waktu
  • Menghadap kiblat 
  • Niat. (Durusul Muhimmah li Amatil Ummah, Syaikh Ibnu Baaz).
Sumber : Klik Disini

Join & Follow Me

Seo Services