About

Seo Services
Bersikap lebih bijak terhadap Hujan

Nampaknya negeri ini masih terus diguyur hujan tanpa kita ketahui kapan berakhirnya, namun kenyataan yang miris kita dapati suara-suara yang mulai memojokkan musim hujan.
“wah hujan lagi, hujan lagi, bisa rugi saya.!”
“Nampaknya alam sudah tidak bersahabat lagi.”
“Gara-gara hujan harga barang jadi melonjak.”  dan ucapan-ucapan lain yang bernada menyalahkan hujan.

Wahai saudaraku mari kita merenung sejenak!
Tahukah anda sebenarnya banyak pesan yang ingin Allah sampaikan kepada kita lewat musim hujan ini. Diantara pesan yang bisa kita singkap adalah :

1. Allah ingin menunjukan kepada manusia betapa besar dan luas kekuasaan Allah.
Sebagaimana Allah berfirman:
والله أنزل من السماء ماء فأحيا به الأرض بعد موتها إن في ذلك لآية لقوم يسمعون

“Dan Dialah Allah yang telah menurun hujan dari awan kemudian menghidupkan bumi setelah kematiannya sesungguhnya pada hal ini terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang mau mendengar(pelajaran).  An Nahl: 6

Fenomena hujan merupakan salah satu fenomena alam yang mengagumkan sebagai bukti yang kuat untuk menunjukkan betapa agungnya Dzat yang menurunkannya, untuk menunjukkan bahwa tidak ada yang mampu menandingi kuasa ilahi.
 
Sepintar apapun manusia, sehebat apapun teknologi yang mereka kuasai, mereka tidak mampu membendung turunnya hujan yang bertubi-bertubi mengguyur negeri mereka sehingga banjir di mana-mana tidak bisa terelakkan.

2.Untuk menambah rasa takut  kepada Allah

Hal ini telah dicontohkan oleh junjungan kita, salawat dan salam tercurah untuk beliau, sebagaimana diceritakan Ummul Mukminin ‘Aisyah:

“Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat mendung atau angin, maka raut wajahnya pun berbeda.” ‘Aisyah berkata, “Wahai Rasululah, jika orang-orang melihat mendung, mereka akan begitu gembira. Mereka mengharap- harap agar hujan segera turun. Namun berbeda halnya dengan engkau. Jika melihat mendung, terlihat wajahmu menunjukkan tanda tidak suka.”   
Beliau pun bersabda, “Wahai ‘Aisyah, apa yang bisa membuatku merasa aman? Siapa tahu ini adalah adzab. Dan pernah suatu kaum diberi adzab dengan datangnya angin (setelah itu). Kaum tersebut (yaitu kaum ‘Aad) ketika melihat adzab, mereka mengatakan, “Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.”HR Al Bukhori 4829 dan Muslim 899.

Seorang yg memiliki rasa takut kepada Allah akan membuat dia selalu waspada dengan berupaya melaksanakan ketaatan dan menjahui kemaksiatan. Adapun orang yg merasa aman dari hukuman Allah sehingga dia terus menerus dalam kelalaian dan lumpur dosa, dia berpikir :

“Saya tidak mungkin kebanjiran karena saya tinggal di dataran tinggi.”
“Saya ndak mungkin kena sunami wong saya jauh dari pantai”
Maka kita katakan:  “Wahai hamba Allah, apa anda pikir adzab Allah hanya banjir dan gempa bumi.”

Allah  maha mampu mendatangkan adzab dalam bentuk apapun, dari arah manapun tanpa melihat waktu.
Dengarkanlah ucapan Robbmu:
أفأمن أهل القرى أن يأتيهم بأسنا بياتا وهم نائمون أو أمن أهل القرى أن يأتيهم بأسنا ضحى وهم يلعبون
أفأمنوا مكر الله فلا يأمن مكر الله إلا القوم الخاسرون

“Apakah punduduk sebuah desa itu merasa aman dari adzab kami di waktu malam saat mereka tidur terlelap. Apakah penduduk suatu desa merasa aman dari adzab kami di waktu dhuha tatkala mereka asik bermain.  Apakah mereka merasa aman dari makar Allah, tidaklah ada yang merasa aman dari makar Allah melainkan kaum yang merugi”.   Al A’rof 97-99

3. Penghancur kesombongan dan keangkuhan bani adam 

Wahai saudaraku yang dimuliakan Allah sebenarnya ada pesan yang dalam ingin Allah sampaikan kepada kita dengan musim hujan yang berkepanjangan sehingga menyebabkan kebanjiran melanda dimana-mana, pesan tersebut adalah agar manusia menghilangkan keangkuhan dan kesombongan mereka dan menyadari akan kelemahan mereka di hadapan Al Jabbarul Mutakabbir sehingga mereka kembali kepada Allah, tunduk dan patuh pada ketetapan-Nya.

Saat ini kebanyakan manusia terlalu angkuh nan sombong, dia lebih percaya dengan kemampuan dirinya, dia lebih bersandar pada kecerdasannya sehingga dia lupa bahwa disana ada kekuatan yang tak terbatas, dia lupa bahwa disana ada yang Maha berilmu, Dialah Allah Jalla Robbuna Al Qowiyul Matinul Aliim yang harus dia jadikan sandaran.

Seharusnya kita bersyukur kepada Allah dengan musibah ini karena hal itu pertanda Allah masih sayang dan cinta dengan kita.  sebagaimana sabda junjungan kita baginda nabi :

إذا أراد الله بعبده الخير عجل له بالعقوبة في الدنيا، وإذا أراد الله بعبده الشر أمسك عنه بذنبه حتي يوافي به يوم القيامة.  رواه الترمذي2396 صححه الألباني في صحيح
الجامع 308

“Apabila Allah menghendaki kebaikan untuk hamba-Nya maka Allah akan segerakan hukuman dosanya ketika di dunia, namun bila Allah menghendaki kejelekan untuknya Allah menunda hukuman atas dosanya hingga hari kiamat nanti.” HR At Tirmidzi2396 di shohihkan syaikh Al Albany dlm shohihul jaami’ 308.

Sehingga sangatlah tidak pantas kalau kita menyalahkan musim hujan atas musibah yang kita derita, sangatlah tidak pantas kita menjadikan musim hujan sebagai kambing hitam dari kegagalan kita, hendaknya kita mawas diri, hujan tidak pernah salah karena dia merupakan murni perbuatan Allah, perbuatan Allah semuanya baik tidak ada yang salah sebagaimana nabi menyatakan:
الشر ليس إليك

“Kejelekan tidaklah berasal dari-Mu.”

Mencela hujan sama saja mencela Allah sebagaimana  sabda rosul dalam hadits qudsy Allah menyatakan:
يؤذيني ابن آدم يسب الدهر وأنا الدهر أقلب الليل و النهار
رواه البخاري4862 مسلم2246

“Anak adam telah menyakitiku, mereka mencela masa padahal Aku adalah Yang mengendalikannya, Aku yg membolak balikkan malam dan siang.”

Sebenarnya yg salah adalah manusia sendiri, karena ketamakan mereka yang menggiring mereka pada musibah ini,penebangan, pembakaran hutan,penimbunan lahan yang terus menerus tampa memperhatikan keseimbangan alam, mereka hanya ingin meraup keuntungan saja.

Oleh karena itu melalui musim hujan ini kita jadikan sebagai ajang dalam mengkoreksi pribadi-pribadi kita dan kembali kepada Allah. apapun yang kita rasakan dari musim hujan ini,  baik keuntungan ataupun kerugian kita sikapi dengan husnu  dzon,dan berpikir positif namun tetap optimis. 
Itulah sikap mukmin sejati, sebagaimana sabda nabi:
 
عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله له خير و ليس ذلك لأحد إلا للمؤمن:  إن أصابته سراء شكر فكان خير له و إن أصابته ضراء صبر فكان خير له.  رواه مسلم2999

“Sungguh mengagumkan urusannya orang yang beriman, semua keadaan baik untuknya,  yang demikian tidak mungkin digapai melainkan hanya orang yang beriman, apabila dia mendapat kesenangan dia bersyukur, namun bila dia mendapat kesulitan dia bersabda.”

Dan kita memohon kepada Allah agar saudara-saudara kita yang di timpa musibah diberikan ketabahan, kasabaran dan keridhoan terhadap ketetapan Allah dan agar urusan mereka dipermudah. Allahumma amiin .

Sumber : Klik Disini

kakazouli Jumat, 24 April 2015
Trik dan Tipu Daya Syiah di indonesia

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Rafidhah (Syiah) adalah kelompok yang tidak memiliki andil apa pun selain menghancurkan Islam, memutuskan ikatannya, dan merusak kaidah-kaidahnya.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah)

Sejarah telah mencatat bahwa kelompok Syiah begitu fanatik kepada Persia yang memusuhi bangsa Arab. Oleh karena itu, sangat besar kebencian mereka kepada sahabat Umar Ibnu Khaththab radhiyallahu ‘anhu. Sebab, di masa kekhalifahannya negara Persia itu ditaklukkan. Bahkan, hingga hari ini Syiah selalu merayakan hari-hari besar yang merupakan budaya Persia, seperti Norouz atau Nowruz.

Kelompok Syiah telah banyak merugikan Islam. Mereka benci luar biasa kepada Ahlus Sunnah. Cukuplah menjadi bukti dan diketahui bahwa tiga ratus ribu jiwa dari kalangan Ahlus Sunnah yang ada di Teheran, ibukota Iran, tidak memiliki satu pun masjid.

Syaikh Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Sesungguhnya penyebab utama fitnah (kejelekan) dan bencana itu adalah Syiah dan yang bergabung bersamanya. Mayoritas pedang yang terhunus di dalam (sejarah) Islam adalah dari arah mereka. Kezindiqan (kemunafikan) telah menyelimuti mereka. Kelompok Syiah memberikan loyalitas kepada musuh agama ini—musuh agama yang diketahui oleh setiap orang—yaitu Yahudi, Nasrani, dan musyrikin. Mereka malah memusuhi wali-wali Allah Ta’ala, orang-orang pilihan yang menganut agama ini dan orang-orang yang bertakwa….

Selain itu, kelompok Syiah mempunyai andil besar ketika dahulu orang-orang Nasrani menguasai Baitul Maqdis, hingga akhirnya kaum muslimin dapat meraihnya kembali.” (Minhajus Sunnah).

Demi menguatkan eksistensinya di tengah-tengah kaum muslimin, dan agar dianggap sebagai salah satu mazhab yang diterima di dalam Islam, Syiah melakukan berbagai makar dan tipu daya. Salah satunya adalah dengan membuka kesempatan bagi para pemuda untuk melanjutkan studinya ke Qum, Iran. Bahkan, Pemerintah Iran menyediakan beasiswa untuk pelajar Indonesia.

Pada 15 April 2005, website nuonline.com memberitakan bahwa Pemerintah Iran menawarkan beasiswa kepada NU. Bahkan, telah ada MoU ilegal yang ditandatangani oleh oknum petinggi NU. Namun, alhamdulillah, pada 2011 Dewan Syuriah PBNU membatalkan MoU itu dengan alasan tidak ada izin dari Dewan Syuriah terlebih dahulu.

Selain pemberian beasiswa, ada beberapa trik dan strategi yang dijalankan dalam dakwah Syiah di Indonesia, antara lain:

 

1. Mengedepankan tema persatuan atau ukhuwah Islamiah.

Dalam kajian-kajian, taklim, buku-buku, dan orasi, Syiah selalu tidak meninggalkan tema ini. Haidar Bagir misalnya, salah seorang pentolan Syiah, pendiri penerbitan buku Syiah (Mizan), menulis tanggapan terhadap orang-orang yang mengkritik Syiah di Indonesia, “Orang-orang yang pandangannya didengar oleh para pengikut Syiah di negeri ini, hendaknya mereka meyakinkan para pengikutnya untuk dapat membawa diri dengan sebaik-baiknya serta mengutamakan persaudaraan dan toleransi terhadap saudara-saudaranya yang merupakan mayoritas di negeri ini.”
(http://insistnet.com/menagih-janji-kaum-Syiah/, diakses pada tanggal 03 Maret 2014)

Agar perkembangan Syiah berjalan mulus, Husein al-Habsyi juga ikut mengampanyekan kerukunan umat. Ketika ditanya oleh seorang mahasiswa di Yogyakarta, Husein pernah mengatakan, “Menjawab pertanyaan saudara ini, saya kira mengafirkan sesama muslim, bukan saja tidak dibenarkan oleh syariat Nabi Muhammad n tetapi juga tidak pantas dan tidak menguntungkan, baik di pihak Syi’ah maupun Ahlus Sunnah, bahkan bisa melemahkan keduanya. Siapa di antara kita kaum muslimin—apalagi saudara mahasiswa ini—yang belum mendengar tentang kristenisasi yang galak dan dahsyat seperti sekarang ini. Mereka sebelum ini sudah bersatu dan segala aliran; Katolik, Protestan, Advent, ditambah dengan kaum musyrikin, Zionis dan Yahudi, mereka semua sudah bersatu, sedangkan kaum Nasrani bergabung dan satu dewan gereja….”

Husein juga mengatakan, “Sedangkan kita—maaf—secara tidak sadar membantu mereka mengeluarkan saudara-saudara dan generasi kita yang sekarang ini dari umat dan agama Islam. Jadi, mereka akan mudah mengkristenkan kita, sedangkan kita mengkafirkan saudara kita sendiri. Adakah fanatisme yang lebih berat daripada ini? Kita sekarang ini tidak perlu Syiah atau Sunnah menjadi bahan gaduh di antara kita, kaum muslimin. Kita perlu Islam yang bersumberkan al-Qur’an dan al-Hadits diterapkan pada diri kita. Kita memerlukan ukhuwah, memerlukan pengumpulan dana, serta seluruh masyarakat dan organinasi Islam untuk menebus jutaan pemuda muslim yang sekarang di ambang pintu Nasrani untuk dikristenkan.”

2. Menampilkan pustaka atau tokoh Syiah dengan wajah Sunni.

Prof. Dr. Muhammad Baharun menulis, kitab-kitab seperti Muruj al-Dzahabi oleh Ali bin Husein al-Masoudi, Kifayat al-Thalib fi  Manaqib Ali bin Abi Thalib, dan al-Bayan fi al-Akhbar Shaib al-Zaman oleh Abu Abdillah Fakhruddin Muhammad bin Yusuf al-Kanji, Syarh Nahj al-Balaghah oleh Ibnu Abi al-Hadid, Syawahid al-Tanzil oleh al-Hakim al-Kaskani, dan Yanabi’ al-Mawaddah oleh Sulaiman bin Ibrahim al-Qanduzi, adalah buku-buku Syiah. Pengarangnya mengaku Sunni agar bukunya dapat diakses oleh pengikut Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Kerap kali dijumpai, pengikut Syiah menolak mengaku sebagai Syi’i. Akan tetapi, terkadang mereka lebih suka disebut pengikut mazhab Ahlu Bait daripada pengikut Syiah. Beberapa acara publik terkadang menampilkan tokoh yang tidak memiliki kapasitas, namun diminta untuk berbicara tentang ukhuwah Sunnah-Syiah. Hal ini adalah taktik pengelabuan untuk menutupi wajah Syiah yang sesungguhnya.

3. Memberikan imej netral dan melakukan pendekatan.

Hal ini dilakukan di antaranya melalui pendekatan akhlak, memberi jasa bantuan dana, serta janji-janji kerjasama apabila umat bersedia bergabung ke dalam institusi tertentu. Kini Syiah menggerakkan dunia pendidikan, menyediakan dan menyelenggarakan training-training metode pendidikan. Dengan dukungan aktivis liberal, digulirkan wacana Syiah dan Ahlus Sunnah sama-sama, tidak boleh menyalahkan Syiah. Wacana yang dikedepankan adalah Syiah itu sama-sama muslim. Perbedaan antara Syiah dan Ahlus Sunnah sebatas perbedaan ijtihad politik.

Ketika muncul pro-kontra terkait berdirinya Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia pada 17 Juli 2011, Jalaluddin Rakhmat mengatakan, “Masalah ajaran itu masing-masing. Lakum dinukum wa liya din, bagimu agamamu bagiku agamaku. Ingat menjalin ukhuwah Islamiah adalah perintah Allah l dalam al-Qur’an.”
Dalam kesempatan lain, ia mengatakan, “Bila ada yang pro, syukurilah. Kalau ada yang kontra, jangan jawab dengan permusuhan, namun dengan amal shalih.” (http://news.detik.com/read/2011/07/17/172951/1682998/486/1/majelis-sunni-Syiah-dideklarasikan-di-jawa-barat)

4. Mengampanyekan keterbukaan pemikiran.


Suatu hari, Jalaluddin Rakhmat pernah ditanya tentang filosofi di balik berdirinya Yayasan Muthahhari, yayasan yang menaungi SMU Plus Muthahhari, Bandung.

Waktu itu ia menjawab, “Yayasan Muthahhari tidak didirikan untuk menyebarkan Syiah dan sampai sekarang lembaga ini tidak menyebarkan Syiah. Di situ ada SMU. Mereka belajar fikih empat mazhab (Syafi’i, Hambali, Maliki, Hanafi). Mereka tidak mempelajari fikih Syiah secara khusus. Dari Muthahhari juga keluar jurnal al-Hikmah, yang banyak menerjemahkan pikiran-pikiran Syi’ah. 

Tetapi, sekali lagi hanya bersifat pemikiran saja, fikihnya tidak ada. Belakangan al-Hikmah sedikit menampilkan pemikiran Syiah. Malah lebih banyak menampilkan pemikiran-pemikiran kalangan orientalis. Sehingga Yayasan Muthahhari, dengan melihat isi al-Hikmah seperti itu, layaklah disebut sebagai ‘agen zionisme Barat’. 

Jadi, mungkin lebih layak Muthahhari ketimbang Paramadina atau Ulumul Qur’an. Jadi, itu yang pertama: Muthahhari tidak didirikan untuk menjadi markas Syi’ah. Lalu, kalau begitu, mengapa diambil nama Muthahhari? Itu karena tiga pertimbangan.

Pertama, Muthahhari itu seorang pemikir Syiah yang sangat non-sectarian, yang sangat terbuka. Ia sangat apresiatif terhadap pemikiran Sunni. Ia tidak pernah menyerang Sunni. Ia lebih banyak belajar dari Sunni. Karena itu, kita ambil tokoh Muthahhari sebagai tokoh yang bersikap non-sectarian, terbuka terhadap berbagai pemikiran, bukan karena Syi’ahnya.

Kedua, Muthahhari itu orang yang dibesarkan dalam sistem pendidikan Islam tradisional, tetapi setidak-tidaknya cukup well informed tentang khazanah pemikiran Barat. Ia menjembatani dikotomi antara intelektual dan ulama. Kita pilih ia, antara lain karena pertimbangan itu, bukan karena Syi’ah. Karena misi Yayasan Muthahhari yang kedua adalah menjembatani antara intelektual dan ulama. Di Indonesia ini banyak cendekiawan yang menulis tentang Islam, tetapi tidak punya dasar dan tradisi Islam tradisional, sebagaimana juga banyak ulama Islam tradisional yang tidak mempunyai wawasan kemodernan. Muthahhari mencerminkan keduanya.”

5 . Mendekati NU dan Muhammadiyah sebagai backing.

Di Bandung, dua organisasi massa Islam terbesar di Indonesia itu menolak MUI  mengeluarkan fatwa sesat Syiah.

Sebuah website Syiah pernah memuat berita berikut, “Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Muthi, menolak adanya fatwa sesat terhadap Syiah dari lembaga keagamaan mana pun di Indonesia, termasuk Majelis Ulama Indonesia. Menurut dia, fatwa sesat dari MUI di sejumlah daerah, seperti Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, terbukti menjadi alat melegitimasikan kekerasan terhadap pengikut Syiah dan memicu konflik horizontal antar umat Islam. ‘Fatwa dari mana pun harus tidak untuk mengkafirkan dan menyesatkan,’ ujar Muthi kepada Tempo, Kamis, 19 Desember 2013.

Muthi menanggapi desakan sebagian pihak yang mendesak MUI DIY mengeluarkan fatwa sesat terhadap aliran Syiah di Yogyakarta. Pihak tersebut mengklaim telah mencatat 10 organisasi berhaluan Syiah di DIY.

Menurut Muthi, fatwa sesat itu berpotensi besar menimbulkan persoalan kebangsaan serius di Indonesia. Lembaga seperti MUI di daerah mana pun sebaiknya tidak lagi mengeluarkan fatwa penyesatan, khususnya untuk Syiah. 

Alasannya, hal itu memperbesar konflik antar umat Islam. ‘Umat Islam sudah mengalami banyak situasi sulit dan persoalan, jangan ditambah dengan masalah-masalah seperti ini,’ ujar dia. Dia menyarankan MUI Pusat maupun daerah menghindari fatwa semacam pengadil kebenaran atau kesesatan akidah dan keyakinan setiap kelompok umat Islam mana pun.

Sebaliknya, dia menambahkan, MUI mengambil posisi tegas untuk memediasi perbedaan dan pertentangan pendapat antarorganisasi Islam di Indonesia. ‘MUI harus berperan sebagai pemersatu umat Islam,’ kata Muthi. Muthi tidak sepakat dengan pendapat pihak tersebut mengenai salah satu alasan desakannya, yakni buku terbitan MUI Pusat yang berjudul Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia. Menurut dia, buku itu keluar justru sebagai pernyataan sikap MUI Pusat untuk menolak memberikan fatwa penyesatan ke Syiah Indonesia. ‘Umat Islam harus bisa memberikan sumbangan konstruktif untuk Indonesia,’ kata dia.

Sikap serupa muncul dari Pengurus Wilayah NU Daerah Istimewa Yogyakarta. Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Daerah Istimewa Yogyakarta, KH. Asyhari Abta, menyatakan MUI DIY tidak perlu menggubris permintaan pihak tersebut. Kiai dari Pesantren Yayasan Ali Maksum, Krapyak, Yogyakarta ini menganggap fatwa sesat malah bisa memicu konflik antarkelompok berbeda paham agama. “Bisa memperuncing perbedaan dan memicu tabrakan antarkelompok,” ujar dia.

Asyhari mengatakan, sekalipun MUI DIY menemukan ada indikasi penyimpangan upaya maksimal hanya perlu dilakukan dengan dialog dan nasihat. Penyesatan pada ajaran malah bisa mendorong tudingan sesat ke kelompok-kelompok lain. “Sesat atau tidak sesat itu keputusannya di Allah Subhanahu Wataala,” ujar dia.

Segala trik, makar, dan tipudaya Syiah ini tentu tidak lepas dari keyakinan para penganut Syiah tentang taqiyyah. Mereka meyakini bahwa sembilan puluh persen persoalan agama ini ada dalam taqiyyah. Tidak ada agama bagi siapa yang tidak ber-taqiyyah. Taqiyyah itu dalam segala sesuatu kecuali yang berhubungan dengan minuman anggur dan mengusap dua khuf.

Al-Kulaini dalam Ushulul Kafi—sebuah kitab hadits milik Syiah—mengutip riwayat dari Abu Abdillah, ia berkata, “Jagalah agama kalian dan halangi diri kalian dengan taqiyyah, karena tidak ada keimanan bagi yang tidak bertaqiyyah.” (Ushul al-Kafi, hlm. 482—483)
Taqiyyah sendiri bermakna mengatakan atau mengerjakan sesuatu yang berbeda dengan apa yang diyakini dengan tujuan menjaga bahaya yang mengancam diri dan harta atau demi menjaga kemuliaan. (asy-Syi’ah fi al-Mizan, hlm. 47)

Bahkan, Syiah mengaku bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Sallam  melakukantaqiyyah ketika meninggalnya Abdullah bin Ubay bin Salul, seorang tokoh munafikin. Syiah mengklaim bahwa Rasul Shallallahu ‘alahi wa Sallam datang menyalati jenazahnya, lalu Umar berkata, “Bukankah Allah Ta’ala  telah melarangmu untuk berdiri di kuburan orang munafik ini?”
 
Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Sallam menjawab, “Celaka kau, Umar, apa kamu tahu apa yang aku ucapkan? Sesungguhnya aku katakan, ‘Ya Allah, nyalakanlah api di bagian perutnya, penuhilah kuburannya dengan api dan bagian dinding-dindingnya dengan api’.” (Furu’ al-Kafi, Kitabul Jana’iz, hlm. 188)

Lihatlah, bagaimana lancangnya dan beraninya Syiah melakukan kedustaan atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Sallam. Intinya, Syiah menganggap bahwa taqiyyah adalah kewajiban, ajaran Syiah tidak akan tegak kecuali dengannya. Mereka menjadikan taqiyyah sebagai fondasinya, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Mereka mengamalkan taqiyyah terkhusus ketika melalui situasi-situasi yang sulit. Maka dari itu, waspadalah selalu dari kelompok Syiah, wahai kaum muslimin!

Bagaimana pun besarnya makar dan tipu daya Syiah terhadap Islam, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan tetap menjaganya. Oleh karena itu, hal ini jangan menjadikan kaum muslimin ragu terhadap agamanya. Yakinlah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghancurkan, membongkar, dan membalas makar mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

{وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ (30)} [الأنفال: 30]

“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah  sebaik-baik pembalas tipu daya itu.” (al-Anfal: 30)

{وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ يُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ (48) قَالُوا تَقَاسَمُوا بِاللَّهِ لَنُبَيِّتَنَّهُ وَأَهْلَهُ ثُمَّ لَنَقُولَنَّ لِوَلِيِّهِ مَا شَهِدْنَا مَهْلِكَ أَهْلِهِ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ (49) وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ (50) فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكْرِهِمْ أَنَّا دَمَّرْنَاهُمْ وَقَوْمَهُمْ أَجْمَعِينَ (51) فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةً بِمَا ظَلَمُوا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ (52)} [النمل: 48 – 52]

Dan di kota itu ada sembilan orang laki-laki yang berbuat kerusakan di bumi, mereka tidak melakukan perbaikan. Mereka berkata, “Bersumpahlah kamu dengan (nama) Allah, bahwa kita pasti akan menyerang dia bersama keluarganya pada malam hari, kemudian kita akan mengatakan kepada ahli warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kebinasaan keluarganya itu, dan sungguh, kita orang yang benar.” Dan mereka membuat tipu daya, dan Kami pun menyusun tipu daya, sedang mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah bagaimana akibat dari tipu daya mereka, bahwa Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya. Maka itulah rumah-rumah mereka yang runtuh karena kezaliman mereka. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mengetahui.” (an-Naml: 48—52).
(Majalah Asy Syariah edisi 102 hlm 22–27)

Sumber : Klik Disini

kakazouli
Mengenal Islam

Sebuah Kenikmatan yang terbesar adalah ketika Allah menjadikan kita sebagai seorang yang beragama islam. Yang tidak ada kebahagian didunia dan diakhirat kecuali dengan memeluk agama islam, agama yang satu-satunya diridhai disisi Allah hanyalah islam yang tidak diterima selain dari agama islam.

Allah Subhaanahu wata’ala berfirman :
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللهِ الإِسْلامُ
“ Sesungguhnya agama yang diridhai disisi Allah hanyalah islam “ (Qs. Ali Imran : 19)

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلامَ دِينًا
 “ Pada hari ini telah ku sempurnkan untuk kamu agamamu, dan telah ku cukupkan kepadamu nikmatku, dan telah ku ridhai islam sebagai agama bagimu “ (Qs. Al Maidah : 3)

أَفَغَيْرَ دِينِ اللهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
“ Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain Agama Allah, padahal apa yang dilangit dan dibumi berserah diri kepada – Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada Nya mereka dikembalikan? (Qs. Ali Imran : 83)

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“ Dan barangsiapa mencari agama selain islam, dia tidak akan diterima dan diakhirat dia termasuk orang yang merugi ” (Qs. Ali Imran : 85)

وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“ Dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” (Qs. Ali Imran : 102)

Inilah nikmat yang terbesar dan teragung yang Allah berikan kepada kita yang harus kita jaga, yaitu kita dijadikan sebagai seorang muslim. Yang tidak ada kebahagian didunia dan akhirat kecuali dengan memeluk agama islam. Maka wajib bagi kita untuk mengenal dan memahami agama islam dengan pemahaman yang benar. Bahkan hal itu sebuah kewajiban yang paling pokok dan mendasar bagi seorang muslim dan muslimah.

Lalu apa itu pengertian islam ? Islam adalah : “ Berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkanNya, tunduk kepada Allah dengan melaksanakan ketaatan kepadaNya dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan para pelakunya “ (Kitab Al Ushulus Tsalah, Syaikh Muhammad At Tamimi)

Inilah pengertian islam yang harus kita pahami, yaitu mengandung tiga hal.

Pertama : “ Berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkanNya
Yaitu berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan Nya didalam rububiyahNya (penciptaan, pemberi rezeki dan pengaturan), didalam uluhiyahNya (menyerahkan seluruh ibadah hanya kepada Allah semata) dan didalam asma (nama-nama) dan sifatNya.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman memerintahkan kita untuk beribadah hanya kepada Allah semata
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Artinya : “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan memohon pertolongan” (QS. Al-fatihah : 5)

وَاعْبُدُوا اللهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا

Artinya : “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya”. (QS. An-Nisaa : 36)

Dari pengertian diatas keluarlah dua kelompok manusia :
Kelompok pertama adalah Orang yang berserah diri kepada Allah dan juga berserah diri kepada selain Allah. Yaitu dia berserah diri kepada Allah disatu sisi dengan beribadah kepada Nya seperti sholat, puasa dan ibadah lainnya, tapi disisi lain dia juga beribadah kepada selain Allah dengan menyembah kuburan misalnya, atau berdoa kepada selain Allah, atau menyembelih hewan untuk bertaqarub (mendekatkan diri) kepada selain Allah. 

Maka orang seperti ini bukanlah orang islam akan tetapi orang musyrik. Allah Ta’ala berfirman :
وَجَعَلَ لِلَّهِ أَنْدَادًا لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِهِ قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيلًا إِنَّكَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
” Dan diadakanya sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Nya, katakanlah, “ bersenang-senanglah kamu dengan kekafiranmu itu untuk sementara waktu, sungguh kamu termasuk penghuni neraka.” ( Qs. Az-Zummar : 8 )

ومَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
” Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukkan ( sesuatu dengan ) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah  neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang – orang dzolim itu.” ( Qs. Al Maidah : 72 )

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُوْلَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“ Sungguh orang – orang kafir dari golongan ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk ) neraka jahannam, mereka kekal didalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk “ ( Qs. Al Bayyinah : 6)

Kelompok kedua adalah Orang yang tidak berserah diri kepada Allah dan juga kepada selain Allah, meraka itu adalah orang – orang kafir, seperti fir’aun pada masa lalu dan atheis pada zaman sekarang. (silahkan lihat muqadimah duruus Nawaqid al-Islam, Syaikh Shlih al-Fauzan)

Adapun seorang Muslim adalah orang yang berserah diri hanya kepada Allah semata dengan beribadah hanya kepadaNya dan tidak kepada selainNya.

Kedua : Tunduk Kepada Allah dengan melaksanakan ketaatan kepada Nya.
Tidak cukup seseorang hanya mengatakan dirinya berserah diri kepada Allah tanpa ada ketaatan kepada Nya. Bahkan wajib bagi dia untuk tunduk kepada Allah dengan ketundukkan hati, lisan dan anggota badanya. 

Dengan melaksanakan ketaatan kepadaNya, seperti melaksanakan sholat lima waktu, shaum (puasa) pada bulan Ramadhan, menunaikan zakat dan ketaatan lainnya. Para Ulama membagi ketundukkan menjadi dua macam :

Berkata Asy Syaikh Ubaid Al Jabiri hafidzahullah : “ Tunduk kepada Allah dan ketundukkan ini jika dengan dzhiran (lahiriah/anggota badan) dan ketundukkan bathin (hati) maka itu adalah amalan orang-orang yang beriman. Dan jika hanya tunduk dengan ketundukkan dzhair saja maka itu adalah perbuatan seorang munafik. Akan tetapi ketundukkan yang benar yaitu mencakup ketundukkan dzahir dan bathin.”(Ithaful Uquul bi syarh ats – Tsalasatil Ushuul :95)

Ketiga : Berlepas diri dari perbuatan syirik dan para pelakunya
Yaitu berlepas diri dari peribadatan kepada selain Allah dan para pelakunya. Dalam hal ini Allah Ta’ala berfirman tentang kisah Nabi Ibrahim alaihi wasallam :

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللهِ وَحْدَهُ

“ Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagi kalian pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia, ketika mereka berkata kepada kaum mereka, “ Sesunguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kalian permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kalian beriman kepada Allah saja.” (Qs. Al Mumtahanah : 4 )

Inilah penjelasan sederhana tentang kewajiban seorang hamba mengenal agamanya. Dengan  tujuan dari pengenalan tersebut yang membuahkan dari mengamalkan syariat islam. Karena islam adalah agama yang haq (benar) yang Allah meridhainya untuk kita, dan kita beribadah kepada Allah dengan menjalankan syariat islam.
ditulis oleh  Abu Ibrahim ‘Abdullah Bin Mudakir.

Sumber : Klik Disini

kakazouli
Pentingnya Olahraga dalam Islam
 
 
Islam adalah agama yang sempurna lagi menyeluruh, yang meliputi semua aspek kehidupan manusia. Sebagaimana firman Allah Subhanah wa Ta’ala:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah kuridhai Islam itu menjadi agama bagimu” (QS. al-Maidah: 3)
Islam menghasung pemeluknya untuk menjadi kuat dan sehat baik secara rohani maupun jasmani. Islam menunjukkan keutamaan kekuatan dan kesehatan sebagai modal besar di dalam beramal saleh dan beraktivitas di dalam urusan agama dan urusan dunia seorang muslim. Allah Subhanah wa Ta’ala berfirman:
قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ
“(Nabi mereka) berkata, “Sesungguhnya Allah Subhanah wa Ta’ala telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” (QS. al-Baqarah: 247).
Allah Subhanah wa Ta’ala juga berfirman:
قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الأمِينُ (٢٦)
“Karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat fisiknya lagi dapat dipercaya.” (QS. al-Qashash: 26).

Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih Allah cintai daripada mukmin yang lemah. Dan pada masing-masingnya terdapat kebaikan. Bersemangatlah terhadap perkara-perkara yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah engkau bersikap lemah.” (HR. Muslim).

Kekuatan yang dimaksud dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut adalah kekuatan iman dan jasmani (jika bermanfaat untuk iman), sebagaimana perkara yang bermanfaat bagi kita adalah perkara yang bermanfaat untuk urusan dunia kita serta akhirat kita. 

Dan diterangkan juga oleh Al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-’Ilmiyyah wal Ifta’ (Lembaga Tetap untuk Pembahasan Ilmiah dan Fatwa Saudi Arabia), Fatwa no. 5876, ketika menjelaskan bahwa banyak hadits shahih yang menunjukkan disyariatkannya belajar memanah, sebagaimana pensyariatan memanah termasuk dalam keumuman ayat:
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ
“Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambatkan.” (QS. al-Anfal: 60).

Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda menafsirkan ayat tersebut:
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ أَلا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْىُ أَلاَ إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْىُ
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi. Ketahuilah, kekuatan itu adalah dengan melempar, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkannya tiga kali).” (HR. Muslim).

Di antara hadits yang menunjukkan pensyariatan memanah adalah hadits dari Uqbah ibn Amir radiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ عَلِمَ الرَّمْىَ ثُمَّ تَرَكَهُ فَلَيْسَ مِنَّا أَوْ قَدْ عَصَى
“Barangsiapa yang menguasai memanah kemudian meninggalkannya, maka ia bukan golongan kami, atau beliau bersabda, ‘Maka ia telah berbuat maksiat.’ “ (HR. Muslim).

Ada banyak hadits yang menunjukkan perhatian Islam terhadap berbagai aktivitas olah tubuh. Contohnya seperti ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyaring para pemuda yang akan mengikuti peperangan beliau dengan adu kekuatan (gulat). Atau ketika beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam -diriwayatkan dalam sirah Ibnu Ishaq rahimahullah- mengalahkan Rukanah, seorang ahli gulat, sehingga ia bersedia masuk Islam. 

Diriwayatkan pula bahwa beliau memiliki sembilan buah pedang, baju baja, tameng, dan pisau. Demikian juga kisah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat mengajak Aisyah radiallahu ‘anha lomba lari, serta riwayat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat orang-orang Habasyah (Ethiopia) bermain tombak di masjid dan masih banyak lagi riwayat yang selainnya.

Para pendahulu kita dari generasi awal Islam, menunjukkan pentingnya membentuk jasmani yang kuat sebagaimana kita harus terus memupuk keimanan kita dengan menuntut ilmu agama dan beramal saleh. Umar bin Al-Khaththab radiallahu ‘anhu berkata:
عَلِّمُوْا أَبْنَائَكُم السِّبَاحَةَ وَالرِّمَايَةَ وَرُكُوْبَ الخَيْلِ
“Ajarilah anak-anak kalian berenang, memanah, dan menunggang kuda.”

Semua contoh aktivitas tersebut adalah dalam rangka mempersiapkan dan melatih jasmani kita agar senantiasa kuat dan sehat di dalam mengemban tugas-tugas yang Allah Subhanah wa Ta’ala berikan kepada kita. 

Di dalam buku ‘Nida’ ilal Murabbiyyin’, Asy-Syaikh Muhammad Jamil Zainu rahimahullah ketika mengomentari hadits, “Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih Allah Subhanah wa Ta’ala cintai daripada mukmin yang lemah”, beliau mengatakan, “Karena mukmin yang kuat jasmaninya akan lebih kuat dan lebih bersemangat di dalam menunaikan ibadah badaniyah seperti shalat, puasa, haji, jihad, dan yang selainnya.”

Berkaitan dengan hal-hal yang sudah disampaikan di atas, maka kekuatan jasmani sebagaimana yang kita semua memahaminya, biidznillah dapat dibentuk dengan nutrisi yang baik dan seimbang serta berolah raga secara teratur.
Wallahu A’lam bish shawab.


Sumber : Klik Disini

kakazouli
Baterai Smartphone cepat habis, mungkin ini sebabnya
Sekarang ini smartphone menjadi sebuah perangkat yang bisa digunakan untuk semua keperluan sehari-hari, mulai dari mencatat, menerjemahkan, mendengarkan lagu, internetan, nonton tv, hingga bisa digunakan untuk bekerja. Tetapi seiring berkembangnya smartphone dan fitur-fiturnya, tahukah kamu justru fitur bawaan ini yang menjadi sumber penghabis baterai kamu jika kamu gunakan terus-menerus?

3 Fitur Smartphone yang Menghabiskan Baterai

1. Auto Brightness

 
Fitur ini memang berfungsi untuk mengatur cahaya layar smartphone kamu agar kamu dapat melihat layarnya dengan jelas tanpa perlu mengatur brightness secara manual. Tetapi fitur ini akan sangat menguras baterai karena secara terus menerus menggunakan sensor brightness demi memberikan kenyamanan ketika kamu menggunakan smartphone kamu dalam keadaan terang maupun gelap.

2. Screen Timeout

 
Screen timeout ini akan kamu temukan di bagian settings juga yang berfungsi mematikan layar jika dalam waktu tertentu smartphone tidak digunakan. Fitur ini juga akan menghabiskan baterai karena secara tidak langsung, mengaktifkan sebuah timer untuk menghitung waktu yang telah ditentukan.

3. Widget dan Background Apps

 

Yang dimaksud dengan background apps adalah ketika sebuah aplikasi tidak digunakan tetapi tetap berjalan di belakang layar, misalnya aplikasi messenger yang tidak digunakan tetapi tetap berjalan jika nanti ada notifikasi atau pesan masuk. Widget yang terpasang terlalu banyak juga akan menghabiskan baterai karena setiap resource. Kamu bisa gunakan Greenify untuk mematikan background apps yang tidak kamu butuhkan.

Sumber : Klik Disini

kakazouli
Mengenal Jaringan 4G
 
4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada standar generasi keempat dari teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G menyediakan jaringan pita lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik, contohnya telpon pintar dan laptop menggunakan modem USB.

Terdapat dua kandidat standar untuk 4G yang dikomersilkan di dunia yaitu standar WiMAX (Korea Selatan sejak 2006) dan standar Long Term Evolution (LTE) (Swedia sejak 2009).

Di Indonesia, WiMAX pertama kali diluncurkan oleh PT. FirstMedia dengan merek dagang Sitra WiMAX sejak Juni 2010. Kemudian teknologi LTE pertama kali diluncurkan oleh PT. Internux dengan merek dagang Bolt Super 4G LTE sejak 14 November 2013.

Jaringan 4G (4G network) adalah generasi keempat jaringan nirkabel untuk komunikasi mobile.

Jaringan ini dimaksudkan sebagai solusi jaringan komunikasi yang komprehensif dan aman dengan kecepatan data yang jauh lebih cepat dari generasi sebelumnya.

Standar baru seperti WiMax dan Long Term Evolution (LTE) telah disebut sebagai 4G, meskipun masih terdapat beberapa perdebatan tentang status mereka.
Spesifikasi 4G

Jaringan 4G secara spesifik diarahkan untuk menyediakan layanan berkualitas tinggi dan kecepatan transfer data yang tinggi pula.

Jaringan ini ditujukan untuk memberikan kualitas penerimaan yang lebih baik, aliran transfer data lebih stabil, serta pertukaran informasi lebih cepat.

International Telecommunication Union (ITU) atau organisasi yang mengawasi standar untuk jaringan nirkabel menyatakan bahwa kemajuan signifikan untuk layanan pesan multimedia, termasuk layanan video, merupakan suatu hal yang harus segera dicapai.

4G mampu memberikan kecepatan transfer data minimal 100 megabit per detik saat pengguna bergerak pada kecepatan tinggi (seperti ketika sedang berada di kereta api), serta sebesar satu gigabit per detik dalam posisi diam.

Ponsel dan perangkat mobile pada jaringan 4G juga menggunakan teknologi Internet Protocol (IP) untuk memungkinkan transfer data melalui paket, alih-alih menggunakan metode telepon tradisional.
Kemajuan Menuju 4G

Salah satu implementasi jaringan 4G terdapat pada teknologi WiMax, yang merupakan versi lebih cepat dari transfer data nirkabel melalui jaringan WiFi.

LTE adalah teknologi lain yang berusaha mendapatkan standar 4G meskipun belum cukup memenuhi persyaratan ITU untuk kecepatan data.

Meskipun demikian, WiMax dan LTE telah diberi label sebagai jaringan 4G, meskipun pengakuannya masih memicu sedikit kebingungan dan kontroversi.

Karena kedua metode tersebut menggunakan paket IP dan telah menunjukkan kemajuan dibandingkan standar 3G, ITU akhirnya menyetujui pelabelan mereka sebagai 4G.
Jaringan Awal Sebelum 4G

Jaringan nirkabel pertama, yang dikenal sebagai 1G, diluncurkan pada tahun 1980.

2G kemudian diperkenalkan pada awal 1990-an yang memungkinkan lebih banyak transmisi per saluran komunikasi.

Selanjutnya, peletakan dasar 3G mulai dilakukan pada akhir tahun 1990-an dan mulai diterapkan di sebagian besar dunia di awal abad ke-21.

Sementara jaringan 3G merupakan yang pertama memungkinkan aplikasi multimedia, jaringan 4G menjanjikan membawa teknologi dasar ini ke level berikutnya.
 
Diedit  oleh penulis Ragilz dengan sumber Disini

kakazouli
Bersepeda atau Berlari?
Saat ingin menurunkan berat badan, bersepeda dan berlari (joging) merupakan aktivitas fisik kardiovaskular yaang bisa menjadi pilihan.
Kedua latihan ini sama-sama melibatkan otot-otot besar, memperkuat kaki dan meningkatkan metabolisme.
Namun, tetap penting mempertimbangkan keadaan fisik Anda seperti cedera yang pernah dialami ketika memilih latihan penurun berat badan.
Efektivitas pembakaran kalori bersepeda atau berlari sangat tergantung pada panjang dan intensitas latihan.



Berlari vs. Bersepeda

Berlari atau joging melibatkan gerakan memompa lengan dan mengayunkan kaki sehingga memicu pembakaran kalori lebih banyak dari bersepeda.

Menurut Hirofumi Tanaka, direktur Cardiovascular Aging Research Laboratory di University of Texas, Austin, berlari membakar sedikit lebih banyak kalori dari bersepeda.

Perhitungan yang dilakukan oleh American College of Sports Medicine menemukan bahwa orang dengan bobot 75 kg yang berlari 4 menit per km mampu membakar sekitar 1.000 kalori. Sedangkan orang yang sama dan bersepeda dengan kecepatan 35 sampai 40 km/jam akan kehilangan sekitar 850 kalori.

Mengurangi Lemak Tubuh

Asam lemak digunakan sebagai sumber energi selama aktivitas kardiovaskular sehingga turut mengurangi persentase lemak tubuh.
Sebuah studi yang diterbitkan di “International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism” meneliti 10 atlet laki-laki yang bersepeda dan berlari untuk menentukan mana yang memiliki metabolisme lemak lebih tinggi.

Para peneliti menemukan bahwa berlari lebih signifikan dalam membakar lemak dibandingkan bersepeda dengan intensitas yang sama.

Mencegah Cedera

Meskipun penelitian menunjukkan berlari lebih efektif dalam membakar kalori, berlari adalah latihan dengan resiko cedera lebih tinggi dibandingkan bersepeda. Ini berarti bahwa seseorang lebih mungkin mengalami cedera saat berlari dibandingkan bersepeda. 

Bersepeda tidak mengakibatkan tekanan terlalu besar pada sendi dan membuatnya lebih mudah dilakukan untuk jangka waktu lama. Oleh karena itu, mereka yang rentan cedera, seperti orang lanjut usia atau orang dengan masalah  lutut dianjurkan untuk memilih latihan bersepeda, alih-alih melakukan joging.

Pertimbangan Pribadi 

Kondisi Anda harus menjadi faktor penentu dalam memilih metode latihan terbaik. Misalnya, seseorang dengan masalah sendi lutut dapat memilih bersepeda agar lutut tidak mengalami tekanan berlebih. 

Anda juga harus menikmati aktivitas kebugaran yang Anda lakukan. Itu sebab, untuk menghindari kebosanan, kombinasikan antara dua jenis latihan ini, yaitu berlari yang mungkin diselingi dengan bersepeda.

Diedit oleh penullis Ragilz dengan sumber Disini

kakazouli

Join & Follow Me

Seo Services